— Bagian 19

Hari sudah malam dan jam menunjukkan pukul 8 malam. Shanin baru sampai di rumahnya.

“Makasih ya, Ka” ujar Shanin setelah turun dari motor Mahardika.

“Sama-sama, Shan. Yaudah masuk gih” ujar Dirga

Shanin menggeleng. “Gue liatin sampe lo pergi aja dulu”

“Nggak, Shan. Lo masuk aja” pinta Mahardika. Shanin pun mengalan dan masuk ke dalam rumahnya.

Baru saja Shanin menutup pintu rumahnya, ia sudah mendengar suara sang ibu dibelakangnya.

“Bagus, katanya cari kerja tapi malah pacaran. Pulang malam pula” ujar ibu Shanin.

“Shanin emang habis cari kerja kok bu” ujar Shanin seraya menunduk dan meremas kantong belanjaan di tangannya.

Ibunya pun mendekat. “Mana duitnya kalo gitu”

“Itu.. Shanin baru mulai kerja besok, jadi belum ada uang bu” lirih Shanin

“Terus ini dari mana?” Ibu Shanin merebut belanjaan yang Shanin genggam dan melemparnya ke lantai.

“Itu pake uang tabungan Shanin, bu” Shanin masih setia menundukkan kepalanya.

“Kan sudah saya bilang untuk ga usah kuliah. Harusnya uang itu bisa dipakai buat keperluan Nara” bentak ibunya.

Shanin sedikit tersentak dan hanya diam.

“Saya ga mau tau, kamu harus tepati omongan kamu tempo hari” ibunya pun mulai pergi meninggalkan Shanin yang kini tengah berlutut untuk memunguti barang belanjaannya yang berserakan.

Sementara di luar sana, Mahardika mendengar semuanya.