Bertemu CEO

Luna pun melangkahkan kakinya menuju ruangan Bu Risa yang berada satu lantai di bawah ruangan Luna. Setelah sampai di depan pintu ruangan Bu Risa, Luna mengetuk pintunya. Dan setelah dipersilahkan masuk, barulah Luna membuka pintunya dan masuk ke dalam.

“Duduk,” pinta Bu Risa. Luna pun duduk di hadapan Bu Risa.

“Naluna Asmadya, cuma kamu loh anak baru yang kemampuannya di bawah,”

“Besok kita libur lagi dua hari, dan kamu cuma punya waktu sekitar 2 minggu lagi sampai akhir bulan. Yakin bisa?” Bu Risa memandang Luna yang sedang menunduk dengan pandangan meremehkan.

Luna mencengkram ujung bajunya, “Saya yakin, saya bisa bu.”

“Bisa saya pegang gak omongan kamu?”

Luna pun menganggukkan kepalanya.

“Saya gak suka ya sama karyawan yang kerjanya malas,”

“Jangan mentang-mentang kamu anak baru kamu merasa santai,”

“Kalau emang gak bisa menghasilkan untuk perusahaan dan cuma jadi beban tim, mending kamu resign aja deh.” Baru saja Risa ingin melanjutkan omelannya, pintu ruangannya terbuka bersamaan dengan sosok pria tampan nan tinggi.

“Selamat siang, Pak Jonas.” Risa menyunggingkan senyum manisnya dan segera menghampiri pria bernama Jonas itu.

“Kamu lagi marahin dia?” Tanya Jonas melirik ke arah Luna yang sudah berdiri namun masih menundukkan kepalanya.

“Ah! Nggak kok pak, justru saya kasih semangat dan tips biar dia bisa achieve

Jonas hanya mengangguk, “Besok perayaan kantor, sudah kamu beritahu ke yang lain?”

Lagi, Risa menyunggingkan senyumannya, “Sudah pak.”

“Kamu, siapa namamu?” Jonas bertanya pada Luna.

“Sa..saya Luna pak,”

“Besok kamu juga datang ke acaranya, pukul 12 siang,”

Risa tampak tak terima dengan perkataan Jonas barusan, “Tapi pak, dia cuma telemarketing.”

Jonas menatap Risa dan menaikkan alisnya, “Lalu apa yang salah? Telemarketing juga bagian dari perusahaan ini. Tanpa mereka kita juga gak bisa. Saya CEO nya, ini hak saya mau undang siapa saja.”

Risa terdiam mendengarnya. Ia merasa kesal karena Jonas terang-terangan membela Luna.

“Kamu boleh kembali ke ruangan kamu. Jangan lupa besok,” ujar Jonas pada Luna.

“Baik, pak.” Luna pun bergegas untuk keluar dari ruangan tersebut.

Ia merasa beruntung karena Jonas datang, jadi ia bisa selamat dari Risa atasannya yang galak dan tak punya hati itu.

©justdoy_it