Hari Itu Tiba
Semenjak kejadian Shanin diusir dari rumahnya, Mahardika selalu ada untuk Shanin. Bahkan dengan rutin Mahardika berkunjung ke kosan Shanin entah hanya untuk mengecek keadaannya, mengantarkan makanan atau hanya sekedar mengobrol.
Hari-hari Shanin semakin membaik sampai pada hari itu tiba. Hari dimana Mahardika harus mengucapkan kata perpisahan karena Mahardika harus menuruti keinginan orang tuanya, yaitu melanjutkan studinya di Amerika Serikat.
Shanin merasa dunianya berhenti untuk sesaat karena orang yang dia harapkan untuk selalu ada di sampingnya akan pergi. Namun Mahardika mencoba meyakinkan Shanin. Mahardika mengatakan bahwa Shanin masih punya Denara dan juga teman-teman Mahardika yang siap membantu Mahardika jika Shanin membutuhkannya. Mahardika juga ingin Shanin berjanji untuk tetap mengejar mimpinya dan menjadi sukses walau Mahardika tidak bisa berada disamping Shanin.
Hari itu tiba, hari dimana Shanin bisa membuktikan bahwa ia bisa sukses. Ia sekarang sudah menjadi seorang audit keuangan yang bisa di salah satu perusahaan besar.
Shanin sangat ingin menghubungi Mahardika dan memberitahu pria itu bahwa sekarang dirinya sudah meraih mimpinya. Namun, setahun belakangan nomor ponsel Mahardika sudah tidak bisa dihubungi.
“Dika... gue kangen lo.”
“Andai lo di sini, lo pasti ikut seneng ngeliat gue yang udah bisa raih mimpi gue.”
“Gue gak akan pernah lupain semua kebaikan lo, Ka”
“Terima kasih Tuhan karena sudah mengirimkan sosok Mahardika di hidupku.”
“Teruslah kejar mimpimu walaupun ada seribu rintangan dihadapanmu.”