Kesibukan

Selama beberapa bulan terakhir, baik Denara maupun Derian sibuk dengan kegiatan skripsi dan juga kerja. Sudah selama itu pula Derian tidak lagi mengirimi pesan kepada Denara. Entah hanya pesan menanyakan kabar maupun pesan gombalan seperti yang selalu dia lakukan dulu.

Sementara Denara mulai merasa ada yang hilang semenjak Derian tak mengiriminya pesan lagi. Bahkan tidak melihat Derian lagi selama di kampus.

“Lo tuh kangen kan sama dia, Na?” tanya Shanin.

Kini, Denara dan Shanin sedang berada di cafe. Pengunjung cafe siang itu tidak terlalu ramai sehingga mereka bisa mengobrol.

“Nggak, gue gak kangen.” Denara menyibukkan dirinya dengan menghitung uang.

“Dasar gengsi,” ujar Shanin lalu pergi dari sana.

Sementara Denara terdiam memikirkan perkataan Shanin. “Masa sih?” tanya nya pada dirinya.

Dia langsung menggelengkan kepalanya. “Gak mungkin lah. Iya pasti gak mungkin. Pasti gue cuma ngerasa aneh aja karena tiba-tiba gak diganggu,” ujarnya untuk meyakinkan dirinya.

Shanin yang melihat kelakuan sahabatnya dari kejauhan pun hanya menggelengkan kepalanya. Menurutnya, Denara terlalu gengsi hanya untuk sekedar mengaku bahwa dia mulai menyukai Derian dan merindukan pria itu.