Kilas Balik

Hari ini, tepat setahun sudah tragedi kecelakaan yang menimpa Danish dan membuatnya tidak bisa berjalan selamanya. Kecelakaan itu terjadi saat ia pulang dari acara gathering kampus yang diadakan di Puncak, Bogor. Saat itu bus yang dtumpangi Danish dan teman-temannya tergelincir dan terguling akibat jalanan yang licin sehabis hujan. Entah bisa disebut beruntung atau tidak, Danish adalah sebagian kecil dari korban selamat dalam kejadian tersebut. Ia selamat namun harus menanggung kenyataan pahit yaitu, tidak bisa berjalan lagi seperti dahulu.

Selama setahun ini pula ia harus menjalani perawatan psikis dan mentalnya. Karena semenjak kejadian itu Danish juga mengalami trauma. Danish memutuskan untuk keluar dari kampusnya. Ia sudah kehilangan semangat hidupnya. Ia merasa bahwa sudah tidak ada lagi mimpi yang bisa ia raih.

Selama setahun ini juga, Danish menjadi sosok yang lebih pendiam dari sebelumnya. Ia menjadi lebih banyak melamun. Seperti tak punya semangat untuk hidup, Danish lebih sering menghabiskan waktunya dengan mengurung diri di kamarnya sambil menatap ke luar jendela kamarnya.

Bunda Danish yang melihat anaknya semakin terpuruk menjadi sedih. Bundanya selalu mencoba untuk mengajaknya mengobrol. Namun Danish hanya diam dengan tatapan kosongnya. Bahkan diajak untuk jalan-jalan keluar rumah pun Danish selalu menolak dengan gelengan kepala. Hal ini membuat hati Bunda Danish sakit. Ia tidak tahu lagi harus dengan cara apa untuk mengembalikan Danishnya seperti sedia kala.

“Andai waktu bisa diputar kembali, Bunda rela gantiin kamu untuk menanggung semua ini, Nak.” Begitulah ucapan yang selalu dilontarkan oleh Bunda Danish setiap kali ia melihat kondisi anaknya itu.

©justdoy_it