Perubahan
Sudah cukup lama sejak kejadian Jiano dan Derian yang bertengkar di grupnya. Kini, hubungan mereka pun semakin renggang. Parahnya, grup itu sudah tidak berfungsi seperti dulu.
Dan selama itu pula Denara dan Derian tidak bertukar pesan. Derian sudah tidak bisa Denara hubungi beberapa waktu terakhir ini. Dan selama itu pula Jiano mendekati Denara. Hasilnya, Denara tidak se-dingin saat awal mereka dekat.
Jiano dan Denara mulai pergi dan pulang kantor bersama. Bahkan makan siang selalu bersama. Dan tak jarang juga mereka keluar untuk sekedar menonton film, jalan-jalan atau yang lainnya.
Sementara disisi lain, Derian masih berjuang untuk mendapatkan apa yang ingin ia capai.
Ambisinya membuatnya lupa akan dunia. Ia menjadi seseorang yang workaholic. Bahkan sisi humorisnya sudah tidak terlihat lagi sekarang. Mungkin, ketika orang yang mengenalnya dari dulu akan terkejut begitu melihat perubahan Derian yang sekarang.
“Sabar, Na. Tinggal sedikit lagi agar gue bisa datang ke hadapan lo buat ngelamar. Dan gue harap lo masih nunggu gue,” ucap Derian pada dirinya sendiri.
Ia merindukan Denara. Sudah terhitung dua tahun sejak pertemuan mereka saat wisuda dulu. Dan sudah terhitung enam bulan Derian tak lagi mengirimi gadis itu pesan. Ia sengaja melakukannya agar ia bisa fokus pada apa yang ingin ia capai. Dengan begitu akan lebih cepat pula ia bisa menemui Denara.
Derian tak menyangka, selama enam bulan terakhir pendekatan Jiano terhadap Denara meningkat pesat. Derian tahu bahwa mereka sering jalan bersama, berangkat dan pulang bersama dan banyak hal lainnya.