justdoyit

Merelakan

#Merelakan

Jam menunjukkan pukul 20.15 WIB, terlihat dua orang pria yang sedang duduk berhadapan. Kedua orang itu adalah Jeffin dan Jonas. Setelah menetapkan janji temu, di sinilah mereka sekarang, di cafe yang terletak di dekat apartement milik Jeffin.

Sudah lima menit berlalu, namun keduanya masih diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Jeffin pun memutuskan untuk memecah keheningan dengan berkata, “Jadi, mau bahas apa, Bang?”.

Jonas pun menghembuskan napasnya. “Gue udah liat semuanya,”

Jeffin yang bingung dengan arah pembicaraan Jonas pun menaikkan kedua alisnya. “Maksudnya?”.

“Malam itu, tepat di depan pagar rumah Luna. Gue ada di sana dan gue liat kalian pelukan,” ujar Jonas.

“Terus?”

“Gak cuma itu, beberapa bulan terakhir gue juga udah sering ngamatin kalian berdua. Dan gue pikir kalian emang punya rasa yang sama-” Jonas menjeda ucapannya. Ia memejamkan matanya lalu menghembuskan napasnya berat. “Untuk itu, gue bakal lepas Luna. Gue bakal relain Luna buat lo, Jeff.”

“Tapi kenapa? Kenapa lo mau nyerah semudah ini?”

“Ini gak semudah yang lo pikirkan, beberapa minggu ini gue selalu bertengkar dengan pikiran dan batin gue. Dan ya, gue memutuskan untuk merelakan perasaan gue-”

“Buat apa gue mengejar seseorang yang udah jelas suka sama orang lain. Gue juga mau meminimalisir kejadia di masa lalu biar gak terulang lagi,”

“Tapi bang-” belum sempat Jeffin menyelesaikan ucapannya, Jonas sudah menyelanya, “Udah, Jeff. Keputusan gue ini udah final.”

“Perasaan lo? luka hati lo?”

“Gak usah pikirin itu, itu urusan gue. Gue bisa ngatasin itu sendiri. Yang gue mau, lo harus bisa bahagiain Luna. Dan yang terpenting, lo juga harus bahagia,”

Jeffin pun berdiri dari duduknya, ia menghampiri Jonas dan langsung memeluknya. “Makasih, Bang. Gue janji bakal bahagiain diri gue dan juga Luna. Gue harap lo juga bisa nemuin kebahagiaan lo.”

Jonas menganggukkan kepalanya. “Jangan cuma janji di mulut, Jeff, tapi lo harus buktiin. Itu yang paling penting.” Jeffin mengeratkan pelukannya pada Jonas dan menaruh kepalanya di bahu Jonas. “Pasti, Bang.”

Jonas pun mulai risih karena para pengunjung cafe melihat ke arah mereka dengan tatapan aneh dan tak jarang juga dari mereka yang berbisik membicarakan dirinya dan Jeffin yang berpelukan. Jonas langsung mendorong tubuh Jeffin dengan sedikit keras agar pria itu terlepas darinya. “Malu bodoh, dilihatin noh.”

Jeffin pun melihat ke sekeliling dan benar saja, semua mata melihat ke arahnya dan Jonas. Ia pun berdeham. Kemudian ia berdiri dan menegakkan bahunya agar terlihat gagah. “Kalau gitu gue balik, Bang.”

Jonas pun hanya menanggapinya dengan anggukan. Sebelum pergi, mereka melakukan bro fist terlibih dahulu.

justdoy_it